Blog  

Buntut 4 Hakim Jadi Tersangka Suap Ekspor CPO,199 Hakim Dirotasi

Ketua Mahkamah Agung, Prof Sunarto. Foto: mahkamahagung.go.id

LANGITBABEL.COM –Mahkamah Agung (MA) merombak komposisi hakim dan pimpinan Pengadilan Negeri (PN) di sejumlah daerah di Indonesia. Terbanyak adalah hakim dari PN yang berada di wilayah Jakarta. Perombakan total ini berdasarkan hasil rapat pimpinan atau rapim MA, Selasa (22/4/2025) malam.

“Saya berharap promosi dan mutasi ini yang merupakan penyegaran dapat memberikan semangat yang lebih besar lagi kepada para hakim dan aparatur pengadilan untuk bekerja lebih baik lagi,” kata Ketua MA Prof Sunarto dalam sebuah video pendek.

Ia menjelaskan promosi dan mutasi yang dilakukan setelah melewati proses dan berbasis integritas.

Ia menekankan prosesnya didasarkan pada profiling yang berdasarkan sumber dari Badan Pengawasan (Bawas) MA. Total ada 199 hakim yang dirotasi, yang terdiri dari hakim yustisial MA, ketua PN, hingga hakim PN.

Di antara 60 hakim yang berdinas di empat pengadilan di wilayah Jakarta terkena rotasi ke luar Jakarta.

Salah satu alasan rotasi adalah untuk menyikapi persoalan hakim yang kerap bermain perkara.

Djuyamto bersama dua hakim lain yakni Agam Syarief Baharudin (ASB) dan Ali Muhtarom (AM) yang memutus perkara korupsi pemberian fasilitas ekspor crude palm oil (CPO),

Kasus yang baru-baru ini menyita perhatian publik melibatkan Ketua PN Jakarta Selatan, M. Arif Nuryanto. Termasuk hakim Djuyamto dan dua hakim lain yakni Agam Syarief Baharudin (ASB) dan Ali Muhtarom (AM) yang memutus perkara korupsi pemberian fasilitas ekspor crude palm oil (CPO).

Rotasi besar-besaran juga tercatat di PN Jakarta Pusat, di mana sebanyak 11 hakim dimutasi, termasuk Eko Aryanto, hakim ketua yang menangani perkara Harvey Moeis.

Para hakim dari PN Jakarta Pusat dipindahkan ke berbagai wilayah. Seperti Sidoarjo, Bandung, Surabaya, Tangerang, Bekasi, hingga Sulawesi Tenggara. Di PN Jakarta Barat, 11 hakim juga turut dimutasi ke sejumlah daerah.

Jumlah mutasi serupa terjadi di wilayah lainnya, yaitu 12 hakim dari PN Jakarta Selatan, 14 dari PN Jakarta Timur, dan 12 dari PN Jakarta Utara mengalami rotasi. Pergeseran juga terjadi di berbagai pengadilan negeri di luar Jakarta, termasuk PN Bogor, Depok, Surabaya, Padang, dan Watampone.

Tak hanya hakim, ketua dan wakil ketua pengadilan negeri di berbagai daerah juga turut dimutasi. Di Jakarta, terjadi pergantian pimpinan di tiga pengadilan, yaitu PN Jakarta Pusat, PN Jakarta Selatan, dan PN Jakarta Utara.

PN Jakarta Pusat kini dipimpin oleh Husnul Khotimah, yang sebelumnya menjabat Ketua PN Balikpapan. Agus Akhyudi ditunjuk sebagai Ketua PN Jakarta Selatan, yang sebelumnya menjabat Ketua PN Banjarmasin. Sementara itu, PN Jakarta Utara kini dipimpin oleh Yunto S. Hamonangan Tampubolon, mantan Ketua PN Serang.

Lebih lanjut Prof Sunarto menyampaikan harapannya agar para hakim dan pimpinan pengadilan yang baru mampu membawa semangat baru bagi wajah peradilan di Indonesia. Khususnya dalam membangun layanan pengadilan yang bersih dan bebas dari praktik transaksional.

“Mari kita hindari segala bentuk pelayanan yang bersifat transaksional oleh aparatur pengadilan. Ke depan, kita semua berharap tidak ada lagi praktik semacam itu di lingkungan peradilan,” ujarnya.

Para hakim yang terkena rotasi mulai efektif berdinas di tempat yang baru paling lama satu bulan, dan bisa lebih cepat karena merupakan kebutuhan khusus.

Seperti diketahui, sejumlah hakim terseret dalam dugaan kasus suap. Mereka diduga menerima suap sebagai imbalan atas putusan yang meringankan, bahkan ‘melepas’ terdakwa. Kasus ini mencuat dalam beberapa perkara, seperti yang melibatkan hakim dalam sidang Ronald Tannur, serta hakim yang menangani perkara korporasi dalam kasus korupsi minyak goreng.

 

 

Sumber:hukumonlie.com

Exit mobile version