LANGITBABEL.COM – Dalam dunia advokasi lingkungan hidup, jarang yang tak mengenal sosok Yaya, panggilan akrab Nur Hidayati. Yaya pernah menjabat posisi Direktur Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi).
Saya mengenal Yaya sejak masih aktif di WALHI Palembang, tahun 1990-an; sewaktu masih menjadi mahasiswa FH Unsri. Ketika itu, Walhi seringkali mengadakan kegiatan yang mengundang para aktivis lingkungan hidup dari berbagai daerah.
Saat Yaya menjabat Direktur Eknas, saya sempat beberapa kali menemuinya di kantor Walhi. Kami ngobrol banyak topik. Kalau sudah bicara soal ‘ecofenism’ alumni Fakultas Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung (ITB), tahan berjam-jam.
Bisa dibilang, Yaya itu ‘gudang’ pemikiran ecofeminism: aliran filsafat politik ‘ecological feminism’, menekankan cara masyarakat patriarki menggunakan dominasi atas kelompok marjinal didalam masyarakat berdasarkan gender dan ekspolitasi lingkungan hidup.
Yaya percaya, ditengah kerusakan lingkungan hidup, sudah pasti perempuan adalah kelompok yang paling dirugikan dan menderita!
Yaya menghembuskan nafas terakhir pada Selasa (5/11/2024).Selamat jalan Yaya. Kanker dalam tubuhmu sudah tak bisa lagi menyakiti ragamu!
Sumber : ig patramzen
