LANGITBABEL.COM-Desa Tanjung Gunung, Bangka Tengah menjadi sorotan setelah lima mahasiswa Institut Citra Internasional dari Prodi Pariwisata dan Keperawatan turun langsung melakukan intervensi stunting lewat program Perwira Penting (Kewirausahaan Peduli dan Intervensi Stunting).
Kegiatan ini merupakan bagian dari skema MBKM ANTING EMAS yang menargetkan eliminasi anak stunting di daerah dengan kasus tinggi, salah satunya Desa Tanjung Gunung.
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memang tengah menghadapi tantangan stunting dengan prevalensi yang masih di atas angka nasional.
Salah satu penyebab utamanya adalah faktor ekonomi keluarga yang lemah, sehingga pemenuhan gizi anak menjadi terhambat.
Kelompok Perwira Penting memilih memberdayakan UMKM sangkola’, makanan khas suku Buton yang jadi mayoritas masyarakat desa. Sangkola’ selama ini dipasarkan secara sederhana, baik dari sisi rasa, bentuk, hingga kemasan yang seadanya, serta penjualan yang masih konvensional. Hal ini membuat pendapatan pelaku UMKM rendah dan berdampak pada kemampuan mencukupi gizi keluarga mereka.
Mahasiswa melakukan inovasi pada sangkola’ mulai dari pengembangan rasa, bentuk yang lebih menarik, kemasan modern, hingga penjualan online lewat WhatsApp, Instagram, Facebook, dan TikTok, serta membantu pembuatan foto dan video promosi agar produk lebih dikenal luas.
Hasilnya, penjualan perdana sangkola’ varian baru meningkat 6 kali lipat dibandingkan sebelum inovasi dilakukan. Konsumen yang mencoba varian baru mengaku senang dan menyukai rasa, bentuk, serta kemasan hasil inovasi mahasiswa Perwira Penting.
Peningkatan pendapatan UMKM sangkola’ diharapkan dapat membantu keluarga di Desa Tanjung Gunung memperoleh ekonomi yang lebih baik sehingga mampu memenuhi gizi anak dan mencegah stunting. Kegiatan ini jadi langkah nyata intervensi stunting dari pendekatan ekonomi keluarga sekaligus memperkuat produk lokal desa.
