LANGITBABEL.COM—Air, tulisan pertama saya tentang air dalam sensasi mandi di pangkalpinang menjadi satu pembuka “perkenalan ” bagi mereka yang senang membaca orang lain melalui tulisan.
Bagi saya sejati nya cukup susah untuk menulis sesuatu melalui satu metode yang terstruktur, saya adalah bagian dari komunitas yang membutuhkan waktu panjang untuk menulis, bukan karena saya sibuk, tapi memang karena itulah saya.
“Pintu aik ( air ) ” begitu kami menyebut lokasi yang memang menjadi satu tempat pengaturan distribusi air dari kolong kacang pedang dan dulunya juga terhubung ke kolong kace, kolong itu sendiri merupakan danau atau kolam besar yang terbentuk akibat aktivitas penambangan timah.
Pintu air kacang pedang merupakan tempat yang asik untuk bermain air pada masa itu, bagaimana pemandangan “batang rasau” di seputaran kolong kemudian suara gemuruh air yang turun melalui pintu air tersebut menjadi satu keseruan bagi bocah bocah seperti kami.
Masih teringat bagaimana sejuk dan segarnya air di pintu air kacang pedang ini sesekali bahkan saya mencoba membandingkan dengan segarnya tempat air mandi di dekat SMP negeri 3 yang dulunya juga tempat kami “gerombolan bocah” ini mengintip kebun manggis di depan sekolah tersebut.
Pintu air ini juga bagi kami merupakan satu tempat uji nyali yang seru… dulu meloncat dari atas pintu air ini merupakan satu tantangan dan kebanggaan tersendiri, ” terjunlah janggg ” begitu teriakan teriakan seru yang menjadi candaan bagi sesama kami yang mungkin baru mencoba pertama untuk mandi di pintu air kacang pedang ini.
Ada satu kebanggaan tersendiri jika berhasil meloncat dari atas jembatan pintu air ini, selain memang ketinggian nya cukup seru bagi bocah seusia kami, dan sensasi berjibaku dengan tarikan arus bawah dari putaran liar air di pintu air ini memang cukup menegangkan, bahkan bisa dikatakan sangat berbahaya sejatinya.
Sensasi ini memang akhirnya menjadi juga pelajaran atau sekolah dalam menghadapi kehidupan sungai dan arus air di pangkalpinang ini, sensasi mandi air di pintu air kacang pedang tidak hanya sekedar cerita bagi saya dan bocah bocah yang hari ini mungkin sudah menjadi bocah tua….hahahhahahaa…..tapi juga menjadi catatan penting terhadap issue ” air ” di kota pangkalpinang bagi pemerintahan Kota Pangkalpinang dan pemimpin kota ini berikutnya.