LANGITBABEL.COM—Calon Wakil Walikota nomor urut 3 Dessy Ayutrisna atau akrab disapa Cece Dessy kembali menyapa warga dalam kegiatan kampanye door to door di Air Salemba dan Lembawai, Sabtu (16/8/2025).
Kedatangan Cece Dessy, sapaan akrabnya, disambut meriah. Begitu ia turun, beberapa anak di lingkungan yang mayoritas dihuni warga etnis tionghoa langsung menyanyikan jingle andalan Paslon 03.
“Udin Gemoy, Cece Cion,” teriak anak-anak riang dengan nada khas jingle Paslon Udin–Dessy.
Salah seorang warga pun tak kuasa menyembunyikan rasa gembiranya.
“We ni ok Cece Dessy toh cion e… (ini Cece Dessy ya, cantik sekali -red),” ucapnya penuh antusias ketika bertemu langsung di depan rumah.
Dukungan serupa datang dari Affat, warga Lembawai. Ia menegaskan bahwa satu keluarganya siap mendukung Udin–Dessy karena yakin dengan program yang mereka usung.
“Cece Dessy tu sudah seperti cingin (saudara-red). Dia pasti akan memperjuangkan kite. Kami sekeluarga tetap pileh Udin–Dessy,” ujarnya penuh keyakinan.
Mendapat sambutan hangat tersebut, Dessy pun mengaku bahagia dan tersentuh. Ia menegaskan bahwa semua warga Pangkalpinang, tanpa memandang asal usul, suku, agama, atau etnis, memiliki hak yang sama untuk ikut serta membangun kota ini.
“Tidak bosan-bosannya saya tegaskan, entah kita Tionghoa atau Melayu, semua punya hak yang sama untuk membangun Pangkalpinang,” kata Dessy.
Bagi Dessy, hal ini bukan sekadar retorika. Ia sendiri lahir dari keluarga multikultur — sang ayah keturunan Tionghoa (thong ngin) dan ibunya berasal dari suku Melayu (fan ngin). Perpaduan dua etnis itu dalam budaya lokal dikenal dengan istilah “thong ngin fan ngin jit jong”, yang bermakna Tionghoa dan non-Tionghoa adalah setara.
Perjalanan hidupnya yang tumbuh dalam keluarga lintas budaya membuat Dessy mampu memahami nilai kesetaraan itu secara mendalam.
Hal inilah yang menjadi salah satu alasan dirinya ingin memperjuangkan kesetaraan hak bagi semua masyarakat, termasuk bagi komunitas etnis di Pangkalpinang.
