LANGITBABEL.COM–Ratusan dokter dan tenaga medis mendatangi Pengadilan Negeri Pangkalpinang ,Kamis (4/12/2025) kedatangan dokter dari berbagai penjuru fasilitas kesehatan ini untuk mendukung proses rekan sejawat mereka dokter Ratna Setia Asih yang sedang menjalani sidang.
Pantauan di lapangan aksi ini diikuti ratusan dokter dan tenaga kesehatan dari berbagai fasilitas kesehatan di Kota Pangkalpinang.
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap dr. Ratna Setia Asih yang tengah menghadapi dugaan kriminalisasi profesi kedokteran.
Peserta aksi berasal dari berbagai organisasi profesi, di antaranya Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), serta Ikatan Bidan Indonesia (IBI).
Pantauan di lapangan peserta membawa spanduk yang bertuliskan “Keadilan Bukan Pilihan ia harus ditegakkan “Solidaritas untuk dr Ratna.
Juga terdapat tulisan”Berjuang Sampai Kebenaran Menang” Solidaritas untuk dr Ratna. Tulisan dukungan lainya seperti”Kami Bersama dr Ratna Tegakkan Kebenaran Hentikan Kriminalisasi ”
Para peserta aksi juga menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan moral terhadap dr Ratna yang hari ini menjalani sidang perdana.
dr. Ratna Setia Asih dijerat dengan sangkaan Pasal 440 Undang-Undang Kesehatan, lantaran diduga lalai saat memberikan pertolongan medis beberapa waktu lalu terhadap bocah bernama
Sejumlah tokoh organisasi profesi terlihat hadir, di antaranya Ketua IDI Wilayah Babel dr. Arinal Pahlevi, Ketua IDI Kota Pangkalpinang dr. Eva Lestari, serta Ketua IDAI Babel dr. Helfiani, Sp.A.
Sedangkan dari tingkat nasional hadir DR. dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A, Ketua Umum PP IDAI, dan Prof. Dr. dr. Aryono Hendarto, Sp.A, MPH, S.H, MH, Ketua BP2A IDAI.
Kepada awak media Ketua IDI Babel dr.Arinal Pahlevi mengatakan pihaknya hadir di Pengadilan Pangkalpinang untuk melihat sidang pokok perkara rekan sejawat kami .
“Kami hadir disini sebagai dokter,bukan hanya dokter juga ada tenaga kesehatan lainya seperti perawat ,bidan dan mungkin apoteker ini sebagai bentuk simpati dan moril terhadap senior kami,”kata Arinal Pahlevi.
Dilanjutkan Arinal , dukungan ini untuk keadilan dan objektivitas hukum maupun proses keadilannya.
“Kalau saya sebagai dokter ngak mau seperti ini mau bebas donk saya , harapan rekan reken sejawat siapa mau dihukum? kita tolong masyarakat (pasien-red)
Pihaknya menghormati proses hukum yang sedang berjalan saat ini , begitu juga organisasi profesi IDI taat hukum prinsipnya objektif dan adil itu harus dikedepankan.
“Tidak ada dokter yang sengaja berniat jahat (mainstrea) dokter itu menolong ,oke ini penyakit apa kita obati kita tolong itu proses hasil itu bermacam-macam ,kalau kami menyebutnya prognosis itu bisa bermacam-macam bahkan maaf kematian adalah prognosis yang tidak bisa diprediksi langsung,”tutup Arinal Pahlevi.
