MyAct  

Ahmad Albuni: Hakim Jangan Pakai Kacamata Kuda

Advokat Publik Elpdkp

Ahmad Albuni,S.H

LANGITBABEL.COM -Advokat dan pemerhati Hukum Ahmad Albuni,S.H meminta para hakim tidak menggunakan kacamata kuda dalam melihat sebuah peristiwa hukum.

Hal ini dikatakan Ahmad Albuni menanggapi maraknya permohonan Peninjauan Kembali (PK) khususnya kepada narapidana narkotika atau dalam perkara lainnya.

“Putusan PK pada tingkat Mahkamah Agung ini merupakan tren yang baik bagi para pencari keadilan, hakim agung menegakan keadilan bukan menggunakan kacamata Kuda,”terang Mahasiswa S2 Ilmu Hukum Universitas Pertiba ini.

Boni sapaan akrabnya mengingatkan tentang nilai keadilan, tetapi di satu sisi dirinya dapat memahami ketika hakim memiliki penilaian tersendiri.

“Saya jarang sekali melihat perspektif keadilan dalam penegakan hukum, kenapa terdakwa melakukan perbuatan pemidanaan? para majelis di tingkat Pengadilan Negeri dalam menilai dan persesuaian alat bukti dan cara mengadili pun lebih condong mengikuti cara berpikir jaksa,” lanjut advokat kelahiran Desa Petaling ini

Dalam memutuskan satu perkara rasa keadilan yang dirasakan hakim berbeda-beda, contohnya pada Pengadilan Negeri di satu daerah yang memutuskan hukuman puluhan atau belasan tahun kepada pelaku kejahatan , sedangkan putusan PK majelis MA justru meringankan.

“Sudah saatnya kita selaku advokat harus berpikir lebih adil dan harus menang secara roh atau bapaknya Roh kita yang bernama “Nur” dalam diri kita untuk berpikir terkait pendampingan atas nama keadilan untuk klien kita yang kita dampingi, kita lebih adil berpikir dalam penegakan keadilan atas nama keadilan dari jaksa, polisi maupun hakim,” beber Ahmad Albuni.

Ditambahkan Boni , gerakan keadilan dalam Permohonan Peninjauan yang diinisiasi oleh advokat, asisten,paralegal yang bernaung dalam OBH elPDKP Babel merupakan sebuah upaya gerakan yang sudah sangat adil dan tingkatan adil apabila dikabulkan oleh hakim agung.

“Nilai kemuliaannya bisa dipandang melebihi nilai ibadah 5 waktu maupun naik haji berkali-kali, karena nilai ibadah selain diukur seberapa sering kita beribadah, tetapi dinilai juga seberapa sering penegakan keadilan yang kita lakukan dimuka bumi ini “pungkas Ahmad Albuni.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *